PERANAN ALAT PELINDUNG DIRI DALAM KESELAMATAN KERJA DI RUMAH SAKIT

Pada prinsipnya perlindungan tenaga kerja di rumah sakit terhadap potensi bahaya dilakukan melalui upaya:

• menghilangkan risiko bahaya
• memisahkan antara tenaga kerja dengan risiko bahaya
• menurunkan tingkat risiko bahaya sehingga dibawah Nilai Ambang Batas (NAB)
• memakai Alat Pelindung Diri (APD)
  

Alat pelindung diri adalah alat yang berfungsi melindungi pemakaianya dari potensi bahaya sesuai yang ada di lingkungan kerja dengan cara mencegah terjadinya kontak anatara pekerja dengan risiko bahaya tersebut.

Agar APD berfungsi secara optimal, maka APD harus memenuhi persyaratan sbb:

 

• enak dan nyaman dipakai
• tidak mengganggu proses kerja
• memberikan perlindungan yang efektif dari risiko bahaya
• memenuhi beberapa persyaratan yang diwajibkan

Oleh karena itu APD harus selalu dipelihara dan diperiksa setiap akan dipakai untuk meyakinkan kemampuan proteksi yang diberikan saat pekerja kontak dengan risiko bahaya. Beberapa APD memiliki sifat :

• sangat sensitif terhadap perubahan kondisi lingkungan
• memiliki umur pakai tertentu
• dapat menjadi media penularan penyakit jika dipakai secara bersama-sama oleh para pekerja.

berdasarkan bagian tubuh yang dilindungi, APD terdiri dari :

1. Kepala : topi kerja dari berbagai bahan, penutup rambut dan pengikat rambut
2. Kaca mata: dari berbagai jenis sesuai risiko bahaya
3. Muka : Perisai muka (visor)
4. tangan dan jari-jari : sarung tangan dari berbagai bahan
5. kaki : sepatu kerja sesuai jenis risiko bahaya
6. alat pernafasan: masker, masker full face, SCBA (self circuit breathing apparatus).
7. Talinga: ear muff dan ear plug
8. tubuh: pakaian kerja dari berbagai bahan sesuai risiko bahaya, sabuk keselamatan / safety harness.

APD secara rinci akan kita bahas pada postingan yang akan datang.

selamat bekerja.

Budayakan Keselamatan Kerja dari Diri Sendiri, dari Hal-hal yang Kecil, dan dari Sekarang.

salam